Kavitasi adalah gejala menguapnya zat
cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Misalnya, air pada
tekanan 1 atmosfer akan mendidih dan menjadi uap jenuh pada 100 ˚C. Tetapi jika tekanan direndahkan, maka air akan mendidih pada temperatur
yang lebih rendah. Jika
tekanannya cukup rendah, maka pada temperatur kamarpun air
dapat mendidih. Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung- gelembung uap zat
cair. Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa
maupun di dalam pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau
berkecepatan tinggi di dalam aliran sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi.
Pada pompa misalnya, bagian yang mudah mengalami kavitasi adalah pada
sisi isapnya.
Gambar 2.2 Proses
Kavitasi
Kavitasi akan timbul bila tekanan isap
terlalu rendah. Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisikdan getaran. Selain itu performansi
pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik. Jika pompa dijalankan dalam
keadaan terkavitasi secara terus-menerus
dalam jangka waktu lama, maka permukaan
dinding saluran di sekitar aliran yang
berkavitasi akan mengalami kerusakan. Permukaan dinding akan termakan sehingga menjadi berlubang-lubang atau bopeng. Peristiwa ini
disebut erosi kavitasi. Sebagai akibat dari tumbukan gekembung- gelembung
uap yang pecah pada dinding
secara terus-menerus. Dikarenakan
kavitasi memberi banyak kerugian
pada pompa, maka kavitasi perlu
dihindari. Cara-cara untuk mencegah terjadinya kavitasi antara lain:
a)
Tekanan gas diperbesar di
dalam pipa di mana fluida yang mengalir dipompakan. Cara ini menuntut dimensi
pipa yang melebihi besar dengan batasan ± 3 atm.
b)
Sebuah pompa booster
dipasang pada ujung pipa isap.
c)
Sebuah axial wheel atau
halical wheel dipasang tepat di dalam impeller pada poros yang sama, hal ini dimaksudkan untuk menaikkan
tekanan dan membuat pusaran terhadap aliran, cara ini merupakan pilihan yang paling
baik. Akan tetapi, bila kecepatan putaran (n) dan debit (Q) sama dengan
kecepatan putar dan debit dari impeller, maka kavitasi justru akan terjadi pada runner pemantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pemasangannya, runner pembantu ini
diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh.
ev297 aj11,jordan 13 bred,jordan 4 travis scott,yeezy 350 v2,yeezy 700 static,jordan 1 court purple,jordan 4 sail,aj 1 chicago,jordan 12 game royal
BalasHapus