Klasifikasi Pompa
Menurut prinsip kerjanya, pompa diklasifikasikan menjadi:
a. Positive Displacement Pump
Pompa yang menghasilkan kapasitas intermitten karena
fluidanya ditekan dalam elemen-elemen
pompa dengan volume tertentu. Jadi,
fluida yang masuk kemudian dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran
(aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas yang rendah.
Perubahan energi yang terjadi pada pompa ini adalah energi mekanik yang diubah langsung manjadi energi
potensial. Macam-macam Positive Displacement Pump:
1. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar akan
menyebabkan piston bergerak naik-turun sesuai dengan ujung piston di atas piring dakian. Fluida terisap ke
dalam silinder dan kemudian
ditukar ke saluranbuang akibat gerakan
turun-naiknya piston. Bertemunya rongga silindris piston pada selubung putar
dengan saluran isap dan tekan yang
terdapat pada alat berkatup. Pompa ini
diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan head yang sangat tinggi dengan kapasitas aliran rendah. Dalam
aplikasinya pompa piston banyak
digunakan untuk keperluan pemenuhan tenaga hidrolik pesawat angkat.
Pompa Piston
Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa. Erlangga.1996.
2. Pompa Roda Gigi
Prinsip kerjanya adalah berputarnya dua
buah roda gigi berpasangan yang terletak antara rumah pompa dan menghisap serta menekan fluida yang
mengisi ruangan antar roda gigi
(yang dibatasi oleh gigi dan rumah pompa) ditekan ke sisibuang akibat terisinya
ruang antara roda gigi pasangannya. Pompa ini biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan head tinggi dengan kapasitas aliran sangat rendah. Dalam aplikasinya,
pompa ini digunakan untuk pelumas.
Pompa Roda Gigi
Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa.Erlangga.1996
3. Pompa Torak
Prinsip kerjanya adalah torak melakukan
gerakan isap terbuka dan katup tekan
tertutup. Sedangkan pada saat
torak mulaimelakukan gerakan tekan, katup isap tertutup dan katup tekan terbuka.
Kemudian fluida yang tadinya
terisap dibuang pada katup tekan. Pompa ini biasa digunakan untuk
memenuhi head tinggi dengan kapasitas rendah. Dalam aplikasinya pompa torak banyak digunakan untuk pemenuhan
tenaga hidrolik.
Skema Pompa Torak
Sumber: Edward, Hick. Teknologi Pemakaian Pompa.Erlangga.1996
b. Pompa Dinamik
Pompa dinamik adalah pompa yang ruang
kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Pompa ini memiliki elemen utama
sebuah rotor dengan satu impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida
masuk dipercepat oleh impeller yang menaikkan kecepatan absolut fluida maupun
tekanannya dan melemparkan aliran melalui volut. Yang tergolong pompa dinamik
antara lain:
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja pompa ini adalah sebagai
berikut: berputarnya impeller akan mengisap fluida yang akan dipompakan dan
menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial (tegak lurus). Pompa aksial biasanya
diproduksi untuk kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa jenis ini
banyak digunakan untuk irigasi.
2. Pompa Sentrifugal
Pompa ini terdiri dari satu atau lebih
impeller yang dilengkapi dengan sudu-sudu pada poros yang berputar dan
diselubungi chasing. Fluida diisap pompa melalui sisi isap, akibat
berputarnya impeller yang menghasilkan tekanan vakum. Pada sisi isap
selanjutnya fluida yang telah terisap
kemudian terlempar ke luar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh
fluida.
Pompa
Sentrifugal dengan Isapan Ujung
Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha
Klasifikasi Pompa Sentrifugal:
a. Pompa Volut
Aliran yang keluar
dari impeller pompa volut
ditampung dalam volut, yang
selanjutnya akan dialirkan
memalui nozzle untuk keluar.
Sumber: Sularso, Tahara; Pompa dan Kompresor; Pradya Paramitha
b. Pompa Difusser
Pompa yang
mempunyai difusser yang dipasang mengelilingi
impeller.
Gambar 2.10 Skema Pompa Difusser
Sumber: Fritz, Dietzel. Turbin, Pompa, dan Kompresor.1990
c. Pompa Hydraulic Ramp
Adalah pompa yang tidak menggunakan energi listrik/bahan bakar untuk bekerja.
Bekerja dengan sistem pemanfaatan
tekanan dinamik atau gaya air yang timbul
karena adanya aliran air
dari sumber air ke pompa, gaya
tersebut digunakan untuk menggerakkan katup yang bekerja
dengan frekuensi tinggi, sehingga
diperoleh gaya besar untuk mendorong air ke atas.
d. Pompa Benam
Pompa benam
menggunakan daya listrik untuk menggerakkan
motor. Motor itu mempunyai poros
yang tegak lurus dengan impeller. Karena kedudukan impeller satu poros dengan motor,
maka bila motor
bekerja, impeller akan berputar dan air yang berada
pada bak isapan terangkat oleh
sudu yang terdapat pada impeller. Untuk menahan air yang telah diisap oleh impeller,
supaya tidak bocor kembali ke
bak isapan, air ditahan oleh
lower difusser yang berada di bagian bawah pompa
Skema Pompa benam/submersible
Tidak ada komentar:
Posting Komentar